A. Wawasan
Nasional
Wawasan Nasional Indonesia
dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk
dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai Negara Indonesia.
Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu menghendki
terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat, dan
karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis, dan
golongan)
B. Paham
Kekuasaan dan Teori Geopolitik
1. Paham
Kekuasaan
a) Machiavelli
(abad XVII) dengan judul bukunya The
Prince dikatakan sebuah Negara itu akan bertahan apabila menerapkan
dalil-dalil:
·
Dalam merebut dan mempertahankan
kekuasaan segala cara dihalalkan
·
Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik
adu domba adlaah sah
·
Dalam dunia politik, yang kuat pasti
dapat berrtahan dan menang
b) Napoleon
Bonoparte
Perang
di masa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengarahkan segala daya
upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingi
dengan kekuataan logistic dan ekonomi, yang didukung oleh social budaya berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuataan
pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah Negara lain
c) Jendral
Clausewitz. Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai
Rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis
sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang).
Menurut dia perang adalaah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang
sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa
2. Teori
Geopolitik
Geopolitik
secara etimologi berasal dari kata geo
(bahasa Yunanai) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan
politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau Negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga
Negara suatu bangsa (Sunarso, 2006:195).
Secara
aucuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau
tempat tinggal suatu bangsa.
- Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel
(1844–1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negera identik dengan
ruangan yang ditempati
oleh sekelompok masyarakat
(bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan
ruang hidup (lebensraum) yang
cukup agar dapat tumbuh dengan
subur. Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju.
Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah
sebagai ruang hidup). Teori
ini dikenal seabgai teori
organisme atau teori biologis.
- Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen
(1964–1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme. Berbeda dengan
Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia menyatakan
dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah
satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidan geopolitik,
ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai
organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan
dirinya dengan melakukan ekspansi.
Paham ekspansionisme dikembangkan.
Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas. Strategi yang dilakukan adalah
membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan laut.
- Teori Geopolitik Karl Haushofer
a.
Karl
Haushofer (1896–1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan
tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah
negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka
negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup
(lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus
mengusahakan antara lain :
a.Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
tanpa bergantung pada negara
lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga mampu memenuhi
kebutuhan itu. Untuk itu politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan asumsi demikian, Karl
Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region) yang hanya dikuasai
oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia,
Inggris, dan Jepang. Dari
pendapat ini lahirlah:
b.
Wilayah-wilayah
yang dikuasai (pan-regional), yaitu :
1) Pan Amerika sebagai “perserikatan
wilayah” dengan
Amerika Serikat sebagai pemimpinnya.
2) Pan Asia Timur, mencakup bagian timur
Benua Asia,
Australia, dan wilayah kepulauan
di mana
Jepang sebagai penguasa.
3) Pan Rusia
India, yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan Rusia yang dikuasai
Rusia.
4) Pan Eropa
Afrika, mencakup Eropa Barat – tidak termasuk Inggris dan Rusia – dikuasai oleh
Jerman.
Teori Geopolitik
Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan Hittler
sehingga menimbulkan Perang Dunia II.
C.
Bangsa
Indonesia
Bangsa Indonesia
adalah kita sebagai warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa
yang memiliki bermacam-macam suku tetapi tetap satu sesuai dengan semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Referensi :
Bab 7 Wawasan Nusantara, Rowland B. F.
Pasaribu (pdf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar