A. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi
merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di
tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.Pentingnya
komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu
organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan
dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak
adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan.
Karena
pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola
agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya Komunikasi yang efektif adalah
penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan
para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan
komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah,
perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Karena itu,
pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi seperti definisi
komunikasi, model komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-prinsip komunikasi.
Peranan Komunikasi
1. Informasi dan Komunikasi dalam
lingkungan pendidikan
Disebut
juga dengan informasi kependidikan dan komunikasi pendidikan, sebab terjadinya
komunikasi memang di dunia pendidikan. Pengertian lengkapnya memang tidak bisa
dijelaskan hanya menggunakan betasan-batasan ringkas saja, karena seperti
pengertian komunikasi umumnya, tidak mungkin dibuatkan definisinya secara
ringkas, tunggal, dan tegas. Komunikasi pendidikan pun demikian, meskipun dalam
hal ini sudah disentuhkan ke dalam bidang pendidikan.
2. Informasi dan Komunikasi dalam
lingkungan social
Manusia
itu mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, atau
kemampuan menggunakan lambang-lambang komunikasi, maka ikatan-ikatan
interaksinya dengan orang lain tadi pun bisa direkat. Terjadinya suatu kelompok
dalam lingkungan masyarakat sosial sedikit banyak karena andil komunikasi dan
proses berbagi informasi. Keluarga pun diawali oleh peristiwa komunikasi.
Bukankah terbentuknya keluarga kita asalnya dari peristiwa komunikasi? Dimulai
dari kontak pandang, lalu menaksir, dilanjutkan kepada melamar, dan akhirnya
terjadilah ikatan perkawinan. Semuanya dilakukan dengan komunikasi dan
pertukaran informasi. Atau setidaknya andil komunikasi dan informasi sangat
besar dalam hal ini.
3. Informasi dan Komunikasi dalam
lingkungan keluarga
Di
lingkungan keluarga, komunikasi juga sangat besar kedudukannya dalam
mempertahankan kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan. Tanpa dibarengi
dengan pelaksanaan komunikasi yang terbuka antar anggota dalam suatu keluarga,
dipastikan tidak akan terjadi keharmonisan di dalamnya. Bahkan
kegagalan-kegagalan dalam perkawinan di suatu keluarga, sebagian besar karena
tidak adanya informasi komunikasi yang terbuka. Salah satu syarat utama untuk memahamkan
orang lain dalam lingkungan keluarga adalah komunikasi yang terbuka tadi.
Masing-masing anggota keluarga saling membuka diri atas hal-hal yang bisa
menjadikan ketidaksejalanan anggota keluarga. Dengan membuka diri tersebut,
maka tiap anggota keluarga yang lain akan memahami kemauan-kemauan dan
gagasannya, sehingga jika pun terjadi hal-hal yang berbeda, akan bisa dicari
jalan keluarnya.
4. Informasi dan Komunikasi dalam Kelompok
dan Organisasi
Komunikasi
kelompok dan komunikasi organisasional sebenarnya berbeda. Yang pertama lebih
memusatkan diri pada peristiwa komunikasi yang terjadi antar beberapa orang,
baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur, sedangkan yang terakhir
lebih dinamis sifatnya. Kelompok yang sudah terstruktur dan sudah terorganisasikan
secara tetap seperti tampak dalam organisasi-organisasi sosial dan lembaga
kemasyarakatan, biasanya anggota-anggotanya relatif tetap dan terdaftar secara
formal. Sedangkan pada kelompok yang tidak terstruktur tadi, tidak selalu
terdaftar secara formal.
5. Informasi dan Komunikasi dalam
lingkungan lembaga informasi dan perpustakaan.
Dilihat
dari aspek sosial dan komunikasi, perpustakaan atau pusat-pusat dokumentasi
informasi lain yang sejenis, bisa didudukkan sebagai salah satu struktur sosial
dalam masyarakat, lembaga, atau bahkan proses dan organisasi. Dalam tulisan
ini, perpustakaan atau lembaga pengelola informasi sejenis lainnya didudukkan
sebagai suatu subjek dan objek sekaligus, yang di dalamnya bisa bermakna:
proses, ilmu, seni, pusat koleksi, pusat pelestarian, tempat, unit kerja,
ruang, gedung, atau bahkan pusat pengolahan, atau pusat pelayanan. Semuanya
bisa, bergantung kepada cara pandang kita dan bagaimana kita memperlakukannya.
B. Tujuan Komunikasi
1.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami
secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara.
Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang
dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan
beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga,
perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk
baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi
dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan
banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya
mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber
ini.
2.
Untuk berhubungan, Salah satu motivasi kita
yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara
hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan
kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan
banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan
sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak,
dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
3.
Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian
besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat
hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita
membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak
sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak
lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di
suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan,
pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi.
Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi
antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan
antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain.
Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru,
membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah
tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam
gagasan tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang,
sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah
sikap atau perilaku.
4.
Untuk bermain Kita menggunakan banyak
perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan
pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian
pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain
(menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan
cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir,
tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain
sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain
Tentu
saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini, masih banyak tujuan komunikasi yang
lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan
tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong
hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh
karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan
bukan hanya satu tujuan.
Komponen
Komunikasi
Menurut
Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1.
Pengirim atau komunikator (sender) adalah
pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
C. Macam-Macam Komunikasi
1.
Komunikasi
Menurut Cara Penyampaian
Pada
dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia
selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara
trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian
informasi.
Menurut
cara penyapaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi
Lisan.
•
yang terjadi secara langsung dan
tidakdibatasi oleh jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka.
•
yang terjadi secara tidak langsung karena
dibatasi oleh jarak.
b.
Komunikasi
Tertulis.
•
yang dilaksanakan dalam bentuk suratdan
dipergunakan untuk menyampaikanyang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang
perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
•
naskah, yang biasanya dipergunakan untuk
menyampaikan berita yang bersifat komplek.
•
blangko-blangko, yang dipergunakan untuk
mengirimkan berita dalam suatu daftar.
•
gambar dan foto, Karena tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
•
spanduk, yang biasa dipergunakan untuk
menyampaikan informasi kepada orang banyak.
Dalam
berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis
tersebut aman dan mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari
yang dimaksud.
2.
Komunikasi
Menurut Perilaku
Komunikasi
merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi
dapat dibedakan menjadi
a.
Komunikasi
Formal.
Komunikasi
yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan yang tata caranya
telah diatur dalam sruktur organisasinya.
b.
Komunikasi
Informal.
Komunikasi
yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan
dalam struktur organisasi.
c.
Komunikasi
Nonformal.
Komunikasi
yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu
komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
Maka
telah diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling
berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi
formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas
resmi
3.
Komunikasi
Menurut Maksud Komunikasi
Bila
diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat
terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya
komunikasi lebihbanyak ditentukan oleh komunikator tersebut.
Menurut
maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Berpidato
b.
Memberi
ceramah
c.
Memberi
prasaran
d.
Wawancara
e.
Memberi
perintah atau tugas
Dengan
demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikain
pula kemampuan komunikatortersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses
komunikasinya
4.
Komunikasi
Menurut Ruang Lingkup
Ruang
lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka
dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Komunikasi
Internal.
Komunikasi
yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan
yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi
internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
•
Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk
komunikasi dari atasan kepada bawahan.
•
Komunikasi horizontal yang terjadi didalam
lingkup organisasi/kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan
sejajar.
•
Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam
ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai
kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical.
b.
Komunikasi
Eksternal.
Komunikasi
yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar
organissi atau perusahaan tersebut.Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk
:
•
Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan
sebagainya.
•
Komperensi pers
•
Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
•
Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan
sebagainnya.
Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan
kerjasamadengan masyarakat.
5.
Komunikasi
Menurut Aliran Informasi
Komunikasi
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Komunikasi
satu arah.
Komunikasi
yang berlangsung dari satu pihak saja.
b. Komunikasi
dua arah.
Komunikasi
yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk
memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
c.
Komunikasi
ke atas.
Komunikasi
yang terjadi dari bawahan kepada atasan
d.
Komunikasi
ke bawah.
Komunikasi
yang terjadi dari atasan kepada bawahan
e.
Komunikasi
kesamping.
Komunikasi
yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian
arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
6.
Komunikasi
Menurut Jaringan Kerja
Di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksananeburut
sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja.Komunikasi menurut jaringan kerja
ini dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi
jaringan kerja rantai.
Komunikasi
trjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga
mengikuti pola komunikasi formal.
b. Komunikasi
jaringan kerja lingkaran.
Komunikasi
terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
c. Komunikasi
jaringan bintang.
Komunikasi
yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.
7.
Komunikasi
Menurut Peranan Individu
Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
a. Komunikasi
antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi
yang terlaksana secara nonformal maupun informal.
b. Komunikasi
antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi
yang terjadi karena individu yang dimaksudkan memiliki kemampuan yang tinggi.
c. Komunikasi
antara individu dengan dua kelompok atau lebih
Dalam
komunikasi individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih.
8.
Komunikasi
Menurut Jumlah yg Berkomunikasi
Komunikasi
yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok.
Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri,
disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat
dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi
perseorangan.
Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi
tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
b. Komunikasi
kelompok.
Komunikasi
yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
Referensi:
·
Vardiyansah, 2004.
Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
·
Wiryanto, DR., 2006.
Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
·
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab2-macam_macam_komunikasi.pdf
·
http://lindaratnasari.blogspot.com/2014/03/komponen-komunikasi.html?m=1
·
https://alhafizhahnisa.wordpress.com/2015/03/17/latar-belakang-dan-peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis/amp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar